Kamis, 16 Februari 2012

Blogging Comedy!


Mulai detik ini saya patenkan sendiri dengan ke'kurang-kerja'an saya bahwa blogging comedy adalah stand up comedy ala para blogger. Yah, karena eh karena para blogger tidak mungkin bisa melakukan stand up comedy di dunia maya. Fakta ini sudah diteliti oleh saya sendiri! Kenapa? Karena walaupun para blogger (termasuk saya) udah pada ngelucu sambil berdiri-diri kaya orang gila di depan komputer, yang baca juga kaga tau orang yang nulis pada berdiri-diri kaya orang gila. Namanya juga stand up comedy, berarti kan harus ngelucu  sambil berdiri #plak! Dengan ke'bosen'an saya mengerjakan tugas, saya menciptakan jalan alternatif bagi para blogger untuk melakukan stand up comedy yaitu blogging comedy! Luar biasa bukan? Beri tepuk tangan semuanya (krik krik krik)....
Yah sudahlah. Saya memang orangnya garing dan nggak lucu. :l
Bersama dengan detik pematenan (mati?!) ini, saya juga akan release sebuah cerita super diper lucu bagi saya sendiri (masih krik krik krik). Mari kita dengarkan cerita lucunya (bagi saya). Anggap saya bercerita dengan berdiri agar jagi stand up comedy. Terimakasih untuk yang sudah menganggap.
Suatu hari di sebuah rumah sakit terjadi hal darurat. Anak seorang ibu ditabrak lari dan keadaannya kritis. Maka segeralah seorang dokter datang dan menangani korban tabrak lari itu. Seperti di sinetron-sinetron biasanya pasti orang tuanya nggak boleh masuk dan itulah yang terjadi pada ibunya.
Usai saat-saat kritis itu lewat, dan pengobatan sudah selesai, dokter itu keluar. Diluar telah berkumpul seluruh anggota keluarga korban tabrak lari. Dengan panik sang ibu mendatangi dokter dan bertanya, "Dok! Dok!" (kok kaya gedor-gedor pintu yah? #plak!) kembali ke cerita "Keadaan Sari (korban tabrak lari) gimana dok?!" dengan muka penuh harap dan kecemasan ibu itu bertanya. Semua anggota keluarga juga panik dan cemas.
Dengan muka serius dan meyakinkan dokter itu menoleh pelan dan berkata (latar suara: jreng jreang jreng seperti di sinetron) "hmmm....." masih dengan muka serius "Sari itu siapa?" tanya dokter dengan muka masih serius dan meyakinkan. Kemudian hening. Krik krik krik ....................................
Tamat.